Post by Admin on Mar 19, 2016 6:12:01 GMT 7
Sumber: blog.bahtera.org/2009/08/penerjemah-bersumpah/#more-277
Beberapa waktu lalu saya menerima telepon dari seseorang yang memerlukan jasa terjemahan penerjemah bersumpah (sworn translator). Penelepon itu meminta agar hasil terjemahan yang akan saya kerjakan itu dicap stempel penerjemah bersumpah, meskipun dokumen tersebut hanya kumpulan resep makanan. Saya kemudian bertanya kepadanya mengapa dokumen itu harus diterjemahkan oleh penerjemah bersumpah. Dia menjawab bahwa hal itu diperlukan untuk memastikan hasil terjemahannya akurat.
Kejadian di atas hanyalah salah satu dari banyak kejadian seputar mispersepsi mengenai penerjemah bersumpah di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul mengenai penerjemah bersumpah di tengah masyarakat.
Penerjemah bersumpah pasti bisa menerjemahkan semua jenis teks
Sebagian besar masyarakat awam beranggapan bahwa penerjemah bersumpah secara otomatis pasti bisa menerjemahkan semua jenis teks. Hal ini tidak benar. Seorang penerjemah, baik bersumpah maupun tidak, bisa menghasilkan terjemahan dengan baik jika dia dapat memahami dan menyampaikan pesan teks sumber ke dalam bahasa target secara akurat, jelas, dan wajar. Jadi, penerjemah yang sehari-hari menerjemahkan teks hukum, jika diminta menerjemahkan teks teknik pertambangan, misalnya, belum tentu mampu menghasilkan terjemahan sebaik hasil terjemahan teks hukum, dan begitu juga sebaliknya.
Penerjemah bersumpah harus memiliki latar belakang pendidikan formal hukum dan bahasa
Tidak selalu. Faktanya, banyak sekali mereka yang berprofesi sebagai penerjemah bersumpah hanya memiliki salah satu latar belakang pendidikan formal, bahasa atau hukum saja, atau bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan formal keduanya. Namun, jika penerjemah memiliki kedua latar belakang ilmu ini, ditambah dengan disiplin ilmu lain, tentu lebih baik. Keterampilan membaca dan menulis dalam bahasa ibu dan bahasa asing, serta pengetahuan hukum bisa diperoleh dan dipelajari secara otodidak.
Penerjemah bersumpah menghasilkan terjemahan yang PASTI lebih baik daripada penerjemah tidak bersumpah
Tidak selalu. Mutu terjemahan lebih banyak ditentukan oleh seberapa jauh dan akurat pemahaman si penerjemah terhadap teks yang sedang diterjemahkan dan seberapa baik dia menyampaikan apa yang dipahaminya dalam bahasa target. Selain kemampuan bahasa dan tingkat pengetahuan akan teks yang diterjemahkan, penerjemah yang baik juga harus mampu memanfaatkan berbagai sumber informasi lain, seperti forum penerjemah, yakni forum yang dapat dimanfaatkan oleh para penerjemah untuk saling bertukar pikiran dan bertanya mengenai hal-hal yang dijumpai saat menerjemahkan.
Terjemahan teks hukum paling sulit dibandingkan dengan jenis teks lain
Tidak selalu. Teks dari berbagai genre memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Sebagai contoh, pada teks kedokteran terdapat banyak istilah kedokteran yang ditulis dalam bahasa Latin, sementara pada teks hukum terdapat banyak istilah hukum yang berasal dari bahasa Latin, Belanda, dan Prancis serta kalimat panjang-panjang yang tidak mudah dipahami.
Jadi, apa sebenarnya penerjemah bersumpah itu?
Seseorang baru bisa memperoleh ”gelar” penerjemah bersumpah jika yang bersangkutan berhasil lulus dalam ujian kualifikasi penerjemah KHUSUS untuk teks hukum, seperti dokumen kontrak, akta notaris, undang-undang atau peraturan, dan putusan pengadilan. Ujian ini diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (DKI) yang bekerja sama dengan Pusat Penerjemahan [sekarang Lembaga Bahasa Internasional, LBI]. Ujian ini diadakan setiap tahun dan mereka yang lulus akan disumpah oleh Gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, peserta yang lulus dalam ujian kualifikasi untuk teks nonhukum memperoleh sertifikat dari LBI UI. Ujian kualifikasi penerjemah bersumpah ini merupakan satu-satunya ujian kualifikasi yang ada di Indonesia.
Keuntungan memiliki sertifikasi penerjemah bersumpah
Umumnya untuk dokumen perusahaan seperti kontrak, anggaran dasar perusahaan, dan dokumen lain yang berpotensi menimbulkan dampak atau sengketa hukum serta diperlukan untuk keperluan pengadilan/kepolisian/bisnis, pihak-pihak yang berkepentingan biasanya menggunakan hasil terjemahan yang dibuat oleh penerjemah bersumpah sebagai terjemahan resmi. Dari sisi imbalan, umumnya tarif penerjemah bersumpah lebih mahal daripada penerjemah tidak bersumpah.
Masa berlaku sertifikat penerjemah bersumpah
Hingga saat ini sertifikasi ini berlaku untuk selamanya.
Informasi terperinci mengenai ujian Penerjemah Bersumpah
Informasi ini bisa ditanyakan langsung ke Lembaga Bahasa Internasional – Universitas Indonesia [Kampus Salemba].
Artikel karya Indra Listyo. Dimuat di buku Tersesat Membawa Nikmat.
Beberapa waktu lalu saya menerima telepon dari seseorang yang memerlukan jasa terjemahan penerjemah bersumpah (sworn translator). Penelepon itu meminta agar hasil terjemahan yang akan saya kerjakan itu dicap stempel penerjemah bersumpah, meskipun dokumen tersebut hanya kumpulan resep makanan. Saya kemudian bertanya kepadanya mengapa dokumen itu harus diterjemahkan oleh penerjemah bersumpah. Dia menjawab bahwa hal itu diperlukan untuk memastikan hasil terjemahannya akurat.
Kejadian di atas hanyalah salah satu dari banyak kejadian seputar mispersepsi mengenai penerjemah bersumpah di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul mengenai penerjemah bersumpah di tengah masyarakat.
Penerjemah bersumpah pasti bisa menerjemahkan semua jenis teks
Sebagian besar masyarakat awam beranggapan bahwa penerjemah bersumpah secara otomatis pasti bisa menerjemahkan semua jenis teks. Hal ini tidak benar. Seorang penerjemah, baik bersumpah maupun tidak, bisa menghasilkan terjemahan dengan baik jika dia dapat memahami dan menyampaikan pesan teks sumber ke dalam bahasa target secara akurat, jelas, dan wajar. Jadi, penerjemah yang sehari-hari menerjemahkan teks hukum, jika diminta menerjemahkan teks teknik pertambangan, misalnya, belum tentu mampu menghasilkan terjemahan sebaik hasil terjemahan teks hukum, dan begitu juga sebaliknya.
Penerjemah bersumpah harus memiliki latar belakang pendidikan formal hukum dan bahasa
Tidak selalu. Faktanya, banyak sekali mereka yang berprofesi sebagai penerjemah bersumpah hanya memiliki salah satu latar belakang pendidikan formal, bahasa atau hukum saja, atau bahkan tidak memiliki latar belakang pendidikan formal keduanya. Namun, jika penerjemah memiliki kedua latar belakang ilmu ini, ditambah dengan disiplin ilmu lain, tentu lebih baik. Keterampilan membaca dan menulis dalam bahasa ibu dan bahasa asing, serta pengetahuan hukum bisa diperoleh dan dipelajari secara otodidak.
Penerjemah bersumpah menghasilkan terjemahan yang PASTI lebih baik daripada penerjemah tidak bersumpah
Tidak selalu. Mutu terjemahan lebih banyak ditentukan oleh seberapa jauh dan akurat pemahaman si penerjemah terhadap teks yang sedang diterjemahkan dan seberapa baik dia menyampaikan apa yang dipahaminya dalam bahasa target. Selain kemampuan bahasa dan tingkat pengetahuan akan teks yang diterjemahkan, penerjemah yang baik juga harus mampu memanfaatkan berbagai sumber informasi lain, seperti forum penerjemah, yakni forum yang dapat dimanfaatkan oleh para penerjemah untuk saling bertukar pikiran dan bertanya mengenai hal-hal yang dijumpai saat menerjemahkan.
Terjemahan teks hukum paling sulit dibandingkan dengan jenis teks lain
Tidak selalu. Teks dari berbagai genre memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Sebagai contoh, pada teks kedokteran terdapat banyak istilah kedokteran yang ditulis dalam bahasa Latin, sementara pada teks hukum terdapat banyak istilah hukum yang berasal dari bahasa Latin, Belanda, dan Prancis serta kalimat panjang-panjang yang tidak mudah dipahami.
Jadi, apa sebenarnya penerjemah bersumpah itu?
Seseorang baru bisa memperoleh ”gelar” penerjemah bersumpah jika yang bersangkutan berhasil lulus dalam ujian kualifikasi penerjemah KHUSUS untuk teks hukum, seperti dokumen kontrak, akta notaris, undang-undang atau peraturan, dan putusan pengadilan. Ujian ini diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (DKI) yang bekerja sama dengan Pusat Penerjemahan [sekarang Lembaga Bahasa Internasional, LBI]. Ujian ini diadakan setiap tahun dan mereka yang lulus akan disumpah oleh Gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, peserta yang lulus dalam ujian kualifikasi untuk teks nonhukum memperoleh sertifikat dari LBI UI. Ujian kualifikasi penerjemah bersumpah ini merupakan satu-satunya ujian kualifikasi yang ada di Indonesia.
Keuntungan memiliki sertifikasi penerjemah bersumpah
Umumnya untuk dokumen perusahaan seperti kontrak, anggaran dasar perusahaan, dan dokumen lain yang berpotensi menimbulkan dampak atau sengketa hukum serta diperlukan untuk keperluan pengadilan/kepolisian/bisnis, pihak-pihak yang berkepentingan biasanya menggunakan hasil terjemahan yang dibuat oleh penerjemah bersumpah sebagai terjemahan resmi. Dari sisi imbalan, umumnya tarif penerjemah bersumpah lebih mahal daripada penerjemah tidak bersumpah.
Masa berlaku sertifikat penerjemah bersumpah
Hingga saat ini sertifikasi ini berlaku untuk selamanya.
Informasi terperinci mengenai ujian Penerjemah Bersumpah
Informasi ini bisa ditanyakan langsung ke Lembaga Bahasa Internasional – Universitas Indonesia [Kampus Salemba].
Artikel karya Indra Listyo. Dimuat di buku Tersesat Membawa Nikmat.